rimbunan nyiur
dialun bayu
suasana di luar jendela

rumput nan menghijau
lembu kambing di laman
suasana di luar jendela

intai angkasa
awan berkepul
rambut berombak menyapu dahi

terkenang kisah
aku dan dia
walaupun hanya seketika
kasihnya terasa

kenangku di bibir jendela

---

aku tak boleh terima
tuduhan mereka
kepada dia yang mendidikku

tanpa jemu lembut suaranya
menegurku
ingati Allah setiap masa

---

usia tuanya
mengajar aku
kenal Tuhan Yang Maha Esa

menyekutukan Tuhan
ulas mereka
aku takkan pernah menelannya
itu tuduhan yang entah apa

---

Allah Maha Berkuasa
Engkau Penentu segala
Tempatkanlah rohnya di kalangan
mereka
yang beriman

jauhkan dirinya dari neraka-Mu
jadikan amal baikku
kifarah buat dirinya

---

rimbunan nyiur
dialun bayu
suasana di luar jendela

intai angkasa
awan berkepul
rambut berombak menyapu dahi

terkenang kisah
aku dan dia
walaupun hanya seketika

kasihnya terasa
kenangku di bibir jendela

bangkitlah cucuku
tunaikan amanahmu
kepada Tuhan Maha Berkuasa
ku serah segala

Jadikan diriku
beriman bertaqwa
cucunya yang berbakti...

Sucikanlah jiwanya
menghadap-Mu


Coretan ini ditulis oleh Master of Tedi pada 20131018 dan diterbitkan oleh Tedi pada 20200302. Ianya kisah sedih Master mengenangkan arwah neneknya. Jendela itu tentulah jendela di rumah nenek beliau. Coretan ini gak straight forward, tapi hanya Master sahaja yang tahu kisah sebenar - kelukaan apabila mendengar neneknya dituduh dengan tuduhan yang berat. Sampai sekarang Master tidak maafkan mereka, tapi tiada pula dia berdendam. Cuma sekelumit harapan, Allah akan membela arwah neneknya.

Sekali kita baca coretan ini mungkin kita cuma merasakan imbauan kisah sedih - namun coretan ini juga sebenarnya satu reminder kepada Master, mengingatkan dia apa yang pernah didoakannya dulu. Bagaimanakah dia mampu membalas jasa neneknya? Bagaimana dia boleh membantu arwah neneknya?